Langsung Merokok Setelah Berbuka Puasa Itu Bahaya, Lho!

Langsung Merokok Setelah Berbuka Puasa Itu Bahaya, Lho!
Credits: Freepik Ilustrasi merokok saat buka puasa

Bagikan :


Tembakau telah dikenal selama berabad-abad dan menjadi bahan utama dalam industri rokok hingga saat ini. Sejak tahun 1950-an, para ahli kesehatan pun telah mengingatkan bahaya merokok terkait dengan kanker paru-paru, penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya.

Di dalam sebatang rokok, tak hanya ada kandungan nikotin saja, namun lebih dari 5 ribu zat kimia yang bersifat karsinogen. Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko munculnya berbagai penyakit atau menjadi faktor yang memperburuk kondisi penyakit. Kerusakan akibat merokok mungkin tidak langsung dirasakan saat itu juga, namun kebiasaan merokok secara perlahan akan merusak organ di dalam tubuh (terutama paru-paru) dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.

 

Penyebab Ketagihan Merokok

Sudah tahu berbahaya, tapi mengapa tidak banyak orang yang bisa berhenti?

Adalah nikotin, zat yang bersifat sebagai penenang dan stimulan, yang apabila masuk ke dalam tubuh akan merangsang kelenjar adrenal dan menghasilkan pelepasan hormon adrenalin. Lonjakan adrenalin ini akan merangsang tubuh untuk meningkatkan kadar gula darah, denyut jantung, aktivitas pernapasan dan tekanan darah. Secara tidak langsung, nikotin juga menyebabkan pelepasan dopamin di otak, sehingga ketika merokok mereka akan merasa sensasi menyenangkan yang menimbulkan ketagihan.

Bila seseorang sering merasakan hal yang membahagiakan dan membuat ketagihan, tentunya tidak mudah untuk lepas darinya, bukan?

Selain nikotin, rokok juga mengandung zat lain yang beracun, di antaranya seperti dilansir Heart.org berikut:

  • 1,3-Butadine - zat kimia yang digunakan dalam pabrik karet, dianggap sebagai senyawa karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker darah
  • Arsenik - zat kimia yang digunakan untuk mengawetkan kayu, kandungan kimianya seringkali dikaitkan dengan kanker paru-paru, kulit, liver dan kandung kemih
  • Benzena - zat kimia yang digunakan dalam industri manufaktur bahan kimia lainnya, yang dapat menyebabkan kanker terutama leukemia
  • Kadmium - sejenis metal yang digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, di mana kandungannya dapat menyebabkan kanker paru-paru, dan diasosiasikan dengan kanker ginjal serta kanker prostat
  • Kromium VI - merupakan bahan yang digunakan untuk membuat campuran logam, cat dan pewarna, yang kerap dikaitkan dengan kanker paru-paru, dan kanker yang berhubungan dengan hidung atau sinus
  • Formalin - zat kimia yang digunakan sebagai pengawet, yang seringkali dikaitkan dengan leukemia dan kanker jaringan pernapasan
  • Polonium-210 - zat radioaktif yang dapat menyebabkan kanker terutama pada hewan
  • Tar - jenis zat kimia yang terdiri dari beberapa zat yang meninggalkan residu berwarna cokelat yang dapat melekat baik di paru-paru, gigi maupun kuku.

 

Bahaya Merokok Setelah Berbuka Puasa

Walaupun tidak sedikit orang yang tahu akan bahaya merokok, bahkan bisa membaca efek negatifnya di setiap kemasan, namun masih banyak orang yang bergantung dan sulit berhenti dari kebiasaan ini. Bahkan ketika berbuka puasa, tak jarang orang lebih memilih mencari rokok terlebih dahulu sebelum minum atau makan makanan lainnya.

Kemenkes RI terus memberikan dorongan untuk memanfaatkan momen puasa Ramadan sebagai momen untuk berhenti merokok. Dorongan tersebut diberikan karena merokok, terutama setelah berbuka sangat berbahaya bagi tubuh. Apa saja sih bahayanya?

  • Saat berbuka puasa, tubuh memerlukan asupan energi baru untuk mengganti energi yang hilang setelah sepanjang hari menahan haus dan lapar. Bila Anda langsung merokok saat berbuka puasa, tubuh akan rentan merasa lelah, mual, muntah dan pusing, yang efeknya bisa dialami saat itu juga
  • Saat langsung merokok saat berbuka, sel-sel di dalam tubuh akan kekurangan oksigen sehingga dapat menimbulkan penurunan fungsi jantung dan otot
  • Ketika nikotin dan zat-zat beracun lain masuk ke dalam tubuh dalam perut kosong, risiko terkena kanker paru dan penyakit kronis lainnya akan meningkat
  • Penumpukan endapan nikotin di dalam tubuh akan memberikan dampak lebih besar atas risiko terserang penyakit jantung

Nikotin adalah zat kimia berbahaya yang sangat bikin ketagihan. Nikotin dapat menyebabkan pengerasan pada dinding arteri yang pada akhirnya menyebabkan serangan jantung. Nikotin dan bahan-bahan kimia lainnya dapat bertahan di dalam tubuh selama enam hingga delapan jam, sehingga semakin menumpuk maka semakin besar pula bahaya yang disebabkannya.

 

Bagaimana, masih mau membiarkan nikotin dan zat kimia lainnya merusak tubuh? Yuk, manfaatkan momen Ramadan ini untuk berhenti merokok.

Berhenti merokok bersama Ai-Care dengan mengisi kuesioner yang ada pada link ini https://tinyurl.com/aicareHTTS

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya, cek di sini ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 00:11

Kemenkes RI. Bahaya Langsung Merokok Setelah Berbuka Puasa. Available from: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Media_sehat_puasa_1338.pdf

American Heart Association (2015). How Smoking and Nicotine Damage Your Body. Available from: https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-lifestyle/quit-smoking-tobacco/how-smoking-and-nicotine-damage-your-body

Felman, A. (2018). Everything you need to know about nicotine. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/240820#effects

Cleveland Clinic (2015). Smoking. Available From: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/17488-smoking